Skip to main content

#33 Teka teki

hanya ingin berpindah dan terus berpindah, tidak memperhitungkan tujuan apalagi keuntungan, betapa kesepian manusia semacam ini, kebaikannya seringkali disalahpahami, diamnya seringkali dikata sombong, senyumnya seperti orang yang menyeringai seolah sepele dengan orang yang ditatapnya, gerakannya begitu kaku, semangatnya seringkali dikata ambisius, redahnya seperti orang yang putus asa, cara pikirnya seringkali berbeda dengan yang lain dan terlihat rumit, isi bicaranya selalu tentang keyakinan diri. sekali lagi, manusia macam apa ini?

Comments

Popular posts from this blog

#18 Keseimbangan

Dunia ini, begitu keras bagi si miskin, begitu mudah bagi si kaya, begitu banyak perjuangan bagi si biasa, begitu santai bagi yang berpunya, begitu pahit bagi si jelata, begitu nikmat bagi si penguasa. Dunia ini, begitu sepi bagi si penyelendiri, padahal sudah begitu ramai dinampak mata, begitu ramai bagi si pemikir, sehingga diupayakan tindakan meminimalisir. tidak ada yang buruk dari bertolak belakang antara keduanya, karna itulah disebut keseimbangan, yang terbaik dari kedua kondisi tersebut selalu  saja bagi mereka yang sadar jika semua itu hanya sementara, karena mereka menyadari hakikat sebagai manusia.

#36 EQ

Pada akhirnya menahan kemarahan selalu lebih baik, meluapkan kemarahan sering kali hanya pereda sementara, bahkan beberapa kali menjadi penyesalan dan potensi masalah baru. Menunjukan kekecewaan dengan sikap diam adalah batasan marah maksimal saat ini, selanjutnya bersikap semua harus baik-baik saja lagi, pelajaran pendewasaan saat ini lumayan berat, menguras emosi dan pikiran atau dasar aku si introvert dan melankolis.