Skip to main content

#22 Berani hidup berani resah

Keresahan sudah seperti bumbu dalam kehidupan, tanpa keresahan hidup terasa kurang nikmat, setiap orang memerlukan keresahan karna sebagai proses akan melewati fase yang baru, setiap orang harus bisa mengelola keresahan itu menjadi bermanfaat sehingga benar-benar bisa menjadi bumbu penyedap dalam hidup, seperti halnya bumbu dalam masakan, keresahan juga harus sesuai komposisi dan takaran serta sedikit adukan, terlalu banyak garam akan keasinan, terlalu banyak gula akan terasa kemanisan dan sebagainya, karena selalu tidak akan baik jika berlebihan, demikian juga dengan keresahan hidup, saya sangat meyakini jika setiap orang memiliki keresahannya sendiri, dengan tingkat keresahan yang berbeda-beda karena setiap orang memiliki prosesnya sendiri, ada orang yang memiliki keresahan tentang pekerjaan sampai penghasilan, pasangan atau urusan percintaan, keluarga, pertemanan, gaya hidup, studi atau kesenangan masa muda dan yang paling parah keresahan terhadap diri sendiri, tidak benar jika ada perkataan seandainya saya jadi dia pasti hidup saya menyenangkan, tetap saja sama!, menghindari atau melarikan diri hanya menunda dan bahkan hanya menumpuk keresahan-keresahan lainnya menjadi semakin rumit, bahkan ketika kita berpikir tidak ada keresahan itu adalah keresahan, kita terkadang rindu dengan sebuah keresahan, tapi mungkin karena sudah keterbiasaan sehingga tidak terasa bahwa itu keresahan, karena setiap orang belajar, setiap orang berpikir, setiap orang berjalan maju dan setiap orang belajar mendidik diri sendiri untuk mencapai tujuan akhir dari keresahannya.


Comments

Popular posts from this blog

#18 Keseimbangan

Dunia ini, begitu keras bagi si miskin, begitu mudah bagi si kaya, begitu banyak perjuangan bagi si biasa, begitu santai bagi yang berpunya, begitu pahit bagi si jelata, begitu nikmat bagi si penguasa. Dunia ini, begitu sepi bagi si penyelendiri, padahal sudah begitu ramai dinampak mata, begitu ramai bagi si pemikir, sehingga diupayakan tindakan meminimalisir. tidak ada yang buruk dari bertolak belakang antara keduanya, karna itulah disebut keseimbangan, yang terbaik dari kedua kondisi tersebut selalu  saja bagi mereka yang sadar jika semua itu hanya sementara, karena mereka menyadari hakikat sebagai manusia.

#37 Mengikhlaskan banyak kekalahan

manusia tidak pernah bisa belajar tanpa rasa sakit, kesakitan kesakitan yang dialami sampai telah dilewati mampu jadi pembelajaran yang ampuh untuk kebanyakan orang, bagi yang berpikir dan beruntung mereka selalu berpikir tentang potensi risiko sehingga hanya sedikit melewati kesakitan, ya tetap saja merasakan walau sedikit, bagi yang kurang beruntung yah harus melalui kesakitan dengan porsi yg cukup banyak untuk dapat pembelajaran, bukan tidak berpikir, tapi lebih ke alamiah proses hidup masing-masing, menerima semua menjadikan dewasa, tapi bagi saya melewati semua itu seperti mengikhlaskan banyak kekalahan untuk menjadi pemenang.