Skip to main content

#17 Latar belakang blog dasar idiot

Oh iya ini tentang nama blog ini “dasar idiot”, takut salah paham dikemudian hari sebaiknya saya coba menjelaskan latar belakangnnya. Latar belakang dasar idiot terjadi saat saya masih kuliah semester 3 di unsri, ada kondisi saat itu saya seperti orang kebingungan, seperti sedang mencari jati diri. Saya seolah baru melihat kehidupan seorang mahasiswa yang jauh dari orang tua karena itu pertama bagi saya. Mulai dari sd, smp dan sma jarak sekolah saya selalu dekat dengan rumah dan saat kuliah agak sedikit jauh, yah lintas kotalah. Bagi saya saat itu merantau tapi bagi orang lain “alah merantau hanya jarak 62 km, itu bukan merantau mas”, dan sejak saat itu saya tidak mau nyebut kalo saya mahasiswa rantau.

Pada saat itu benar-benar saya seperti tidak tau tujuan masih berpikir sepertinya saya salah jurusan ini, saya rajin masuk kuliah tapi hanya badan yang kuliah, pikiran entah kemana. Emosi mudah naik karna sering bergadang dan telah menyesal berkali-kali karena bergadang tapi terus dilakukan disaat itulah saya bercermin dan mengatakan pada diri saya sendiri dasar idiot!!.
oke cukup tentang latar belakang nama blog ini karena awalnya saya merasa mungkin ada yang tersinggung dan saya berniat untuk ganti nama blog tapi dengan tulisan ini saya rasa cukup dan saya tidak jadi ganti nama blog, sekian terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

#34 Tanggung Sendiri

kita benar benar berkuasa atas apa yang akan kita putuskan dan apa yang akan kita jalani, saya sadari dari sepanjang perjalanan hidup menuju ke pendewasaan diri beberapa keputusan mungkin berat ke arah yang salah, tapi setidaknya kita sadar setelah fase yang disebut penyesalan itu telah terlewati, kita sadar bahwa kita adalah orang yang tangguh dan kuat untuk menopang segala konsekuensi keputusan itu. lucu memang jika dikenang kembali, terkadang sesekali teringat dan langsung membuat diri tersenyum sendiri. jadi ambil tanggung jawab atas keputusan yang dibuat oleh diri sendiri, karna yakinlah hanya kita sendirilah yang bertanggung jawab untuk diri kita sendiri.

#38 Hanya kukumu yang bisa menghilangakan gatalmu

Bagi saya, yang saya lakukan ini adalah manajemen risiko. Sangat penting saya terapkan karna terkait dengan perasaan yang sangat sensitif, takut-takut salah langkah bisa merusak banyak hal yang telah dibangun. Bukan negative thinking, apalagi disamakan dengan putus asa. Yang dilihat potensi risiko, dasarnya fakta-fakta terkait yang saling terhubung.  Semua potensi risiko yang dapat ditimbulkan diidentifikasi, akan diseleksi mana potensi dominan, sehingga mengerucut jadi beberapa potensi saja. Pembuktiannya seiring waktu, ya butuh waktu. Langkah saya lambat? Ingin saya belum sebegitu ingin? Terlalu ribet? Minim effort?, no no no no no,  saya punya cara sendiri bagaimana saya akan bersikap dan berusaha. Tapi setidaknya lambat langkah adalah bijak untuk diri saya sendiri. Kan orang pertama yang melindungi diri kita adalah diri kita sendiri. 😁